Rabu, 17 Oktober 2012

Iman Muslim Jaman Sekarang


Di negeri kita ini, betapa banyak orang yang justru jauh dari Allah Swt ketika dilanda permasalahan dalam hidupnya. Ketika orang sakit parah, bukan malah Allah Swt yang dicari, tapi justru mendatangi paranormal atau ‘orang pintar’. Ketika kehilangan barang berharganya, atau mungkin mengalami kebangkrutan usaha, tidak malah mengevaluasi diri dan mohon ampun kepada Allah Swt, tapi justru mencari jalan pintas lewat pesugihan atau menyimpan jimat-jimat ‘pengundang’ rejeki. Sungguh fenomena ini adalah fenomena yang dekat dengan keseharian kita. Padahal kita tahu itu adalah perbuatan syirik. Yang dosanya jelas-jelas tidak akan diampuni oleh Allah Swt sampai mereka mati, jika mereka tidak mau melakukan taubatan ansuha.
Para ulama banyak yang berkomentar tentang fenomena ini. Mereka membandingkan iman orang islam jaman sekarang dengan orang-orang musyrik di jaman para Nabi terdahulu. Jika mereka simpulkan, bahwa benar bahwa iman orang islam jaman sekarang jauh lebih buruk dan jauh lebih parah ketimbang orang musyrik ketika itu.
Bagaimana tidak, dalam berbagai ayat dalam Al-Quran yang menggambarkan kondisi terdahulu, orang-orang musyrik terdahulu jika dilanda masalah yang sangat berat dalam hidupnya mereka berbondong-bondong mentauhidkan Allah Swt. Mereka berdoa dan menyeru pada Allah Ta’ala saja. Mereka melupakan seluruh berhala-berhala yang tadinya mereka sembah. Namun ketika masalah yang dihadapi selesai, mereka kembali kepada kesyirikan.
Seperti dalam firman Allah Ta’ala berikut ini:
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, Maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, Maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu dari pada kamu, tiba-tiba sebahagian dari pada kamu mempersekutukan Tuhannya dengan (yang lain)” (QS. An Nahl 53-54)
“Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), Maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (mereka berkata): “Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan Kami dari bahaya ini, pastilah Kami akan Termasuk orang-orang yang bersyukur. Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, Sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Yunus 22-23)
“Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih.” (QS Al-Israa’ 67)
Sungguh fenomena yang sangat bertolak belakang dengan imannya orang Islam jaman sekarang,  bahwa ketika mereka dilanda musibah berat dalam hidupnya mereka justru mencari tandingan-tandingan Allah Swt. Mereka justru jauh dari tauhid. Dan malah melakukan dosa syirik akbar. Saya pribadi tidak bisa membayangkan ketika ada orang yang sakit keras, mendekati sakaratul maut, tapi justru bukan Allah Swt yang dicari. Malah dukun atau paranormal yang mereka anggap bisa memberikan kesembuhan. Lalu bagaimana jika setelah itu malaikat maut menjemput? Na’uzubillah..
Jadi, sudah paham apa perbedaan mendasar iman orang Islam jaman sekarang dengan orang musyrik jaman dahulu?
Pertanyaan berikutnya, mana yang lebih parah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar